BERITA TERBARU HARI INI – Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci. Jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci kembali bertambah. Hingga hari ke-16 operasional haji 1445 H atau Senin, (27/5/2024), jumlah jemaah haji yang wafat berjumlah menjadi 22 orang.
Angka ini berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) yang dikutip pada Selasa (28/5/2024) pukul 20.50 WIB.
Adapun 22 jemaah haji Indonesia tersebut meninggal dunia saat berada di tiga kota, yakni Madinah, Jeddah, dan Makkah.
Kasus kematian ini masih didominasi jemaah haji lanjut usia (lansia). Seluruh jemaah haji yang meninggal juga termasuk dalam kategori kesehatan risiko tinggi (risti).
Jika dibandingkan dengan penyelenggaraan haji pada 2023, jumlah kasus kematian jemaah Indonesia di Arab Saudi pada tahun ini relatif menurun. Tahun lalu, angka kematian jemaah hingga hari ke-16 operasional haji berjumlah 30 orang.
Upaya Pemerintah
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) terus berupaya menekan jumlah jemaah yang meninggal di Tanah Suci pada saat menjalankan rangkaian ibadah haji.
Pemerintah pun mewajibkan para calon haji melengkapi diri dengan surat keterangan sehat sebelum pelunasan biaya haji dilakukan.
Sebab berdasarkan evaluasi tahun lalu, total jemaah haji asal Indonesia yang meninggal dunia di Tanah Suci mencapai 773 orang. Jumlah tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia memberangkatkan jemaah haji.
Adapun faktor utama kasus kematian ini adalah, tingginya presentase jemaah haji asal Indonesia yang merupakan lansia, ditambah cuaca di Tanah Suci yang juga terik.
“Tahun ini kita evaluasi dengan DPR RI, kemudian pemerintah melakukan langkah-langkah agar jamaah yang meninggal bisa berkurang. Salah satunya dengan mensyaratkan isthithoah atau surat keterangan kesehatan sebelum pelunasan,” ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Minggu (12/5/2024).
RI Siapkan Fasilitas Kesehatan Haji di Arab Saudi
Sementara itu, Pemerintah RI melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah mempersiapkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Kemenkes RI menyebut bahwa tim kesehatan telah disebar di 16 sektor, yaitu 11 di Makkah dan 5 di Madinah. Tiap sektor memiliki tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan tenaga promosi kesehatan.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI, Liliek Marhaendro Susilo menjelaskan bahwa Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) bidang kesehatan di Arab Saudi menyediakan pos kesehatan di bandara, sektor, dan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah dan Madinah. Total tenaga kesehatan berjumlah 287 orang.
Untuk mempermudah akses layanan kesehatan, Puskes Haji Kemenkes mendirikan pos kesehatan satelit di tiap hotel di Makkah. Hotel-hotel besar yang digunakan Indonesia selama musim haji menyediakan fasilitas ini.
Dijelaskannya bahwa setiap klinik kesehatan satelit dikelola oleh tim kesehatan yang terdiri dari 10 dokter dan 20 perawat.
Klinik Satelit untuk Jemaah Haji
Klinik kesehatan satelit mulai dioperasikan sejak ibadah haji tahun 2023 dan kembali beroperasi pada tahun 2024. Sebelum ada klinik satelit, petugas kesehatan melayani jemaah di kamar mereka sendiri.
Kini, klinik satelit menyediakan ruang periksa dan tempat tidur untuk jemaah yang sakit, seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Minggu, 26 Mei 2024.
Klinik kesehatan satelit ditempatkan strategis di jalur lalu-lalang jemaah dari hotel ke masjid. Jemaah yang merasa kurang sehat sebelum keluar atau setelah kembali ke hotel dapat memeriksakan diri di klinik ini.
“Kami rekomendasikan jemaah yang merasa tidak enak badan untuk memeriksa diri dulu ke klinik sebelum keluar hotel,” kata Liliek.
Klinik satelit ramai dikunjungi jemaah, terutama setelah subuh, zuhur, dan isya. Antusiasme jemaah untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan ini sangat tinggi.
Daftar Jemaah Haji Meninggal
Berikut daftar jemaah Indonesia meninggal di Tanah Suci saat ibadah haji 1445 H/2024 M, berdasarkan data Siskohat Kemenag: