Bandung – Banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sukabumi , Jawa Barat, mengakibatkan jatuhnya korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Pelaksana tugas Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, membenarkan bahwa tiga orang meninggal dunia dan empat orang masih hilang akibat kejadian tersebut.
“Tiga orang meninggal dunia, empat orang masih hilang,” kata Bey dalam rekaman video yang dirilis Dinas Humas Provinsi Jawa Barat, Kamis, 5 Desember 2024.
Bey mengunjungi lokasi terdampak, termasuk Desa Sukamaju, Kecamatan Cikembar, dan menyaksikan langsung dampak dahsyat dari tanah longsor . “Tadi kami sudah rapat koordinasi di dalam,” katanya seraya menegaskan upaya penyelamatan dan pemulihan sangat dibutuhkan.
Menurutnya, fokus utama adalah mengevakuasi warga terdampak dan memulihkan infrastruktur penting, terutama jalan yang terputus akibat tanah longsor. “Fokus pertama adalah mengevakuasi warga, dan fokus kedua adalah transportasi yang terputus akibat tanah longsor. Beberapa jalan dan jembatan juga terputus. Itu yang menjadi fokus utama saat ini,” katanya, seraya menambahkan perbaikan jalan yang rusak ini bisa memakan waktu hingga 1,5 bulan.
Ia mengaitkan banjir dan tanah longsor yang parah itu dengan curah hujan yang sangat tinggi, yang telah melampaui tingkat normal untuk saat ini. “Puncak musim hujan ini memang sudah diprediksi, tetapi tahun ini lebih awal dari biasanya, dan kami telah meminta peringatan yang lebih intens tentang curah hujan yang tinggi yang diperkirakan akan mencapai puncaknya pada bulan Januari, jadi keselamatan warga adalah prioritas utama,” tegasnya.