BERITA TERBARU HARI INI – Sempat Terhenti Akibat Banjir Susulan, Pencarian 1 Korban Hilang Banjir Bandang Ternate Kembali Dilanjutkan. Usai terhenti sementara akibat banjir susulan, pencarian korban banjir bandang Ternate Maluku Utara di Kelurahan Rua kembali dilanjutkan hari ini, Kamis (29/8/2024).
Kepala Basarnas Ternate Fathur Rahman di lokasi banjir bandang, Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate, mengatakan tim pencarian hari kelima hari ini dibagi menjadi dua kelompok menggunakan alat berat di sejumlah titik.
“Pencarian satu korban di hari kelima ini dengan membagi dua kelompok serta mengerahkan sejumlah alat berat ke titik titik sesuai target yang dipetakan,” katanya.
Fathur juga mengatakan, kendala yang dialami di lokasi pencarian korban banjir bandang Ternate adalah soal cuaca, terutama di atas puncak Gunung Gamalama yang terlihat tertutup awan.
“Selain cuaca juga kendala lainnya seperti material lumpur disertai bebatuan yang ukuran besar, sehingga pencarian korban pun terhambat,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, untuk kelompok berikutnya mereka memperluas area pencarian dengan menyisir hingga ke bibir pantai.
Sebelumnya pencarian satu korban banjir bandang dihentikan pada Rabu (28/8/2024) siang, akibat banjir susulan yang meluap melalui aliran jalur banjir bandang di Kelurahan Rua, Kecamatan Pulau Ternate.
“Kita hentikan sementara pencarian terhadap satu korban, karena demi keselamatan bagi setiap para personel yang terlibat dalam operasi SAR,” kata Kapolres Ternate AKBP Nicko Irawan.
Banjir bandang di Kelurahan Rua, pada Minggu (25/8) lalu, menewaskan sebanyak 18 orang dan satu masih dinyatakan hilang, banjir alam tersebut juga merusak sebanyak 25 rumah warga dan satu bangunan mushola.
Tinggal 1 Korban Hilang Belum Ditemukan
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan operasi pencarian korban banjir bandang di Rua, Ternate, Maluku Utara belum berakhir setidaknya sampai dengan Sabtu (31/8/2024) mendatang.
“SOP masa pencarian korban dalam situasi bencana karena masih ada korban hilang adalah 7×24 jam,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, operasi pencarian korban banjir tersebut sempat dihentikan kemarin (Rabu, 28/8) siang tapi sifatnya hanya sementara karena menunggu hujan reda. Para personel tim SAR gabungan yang didukung dengan alat berat kembali melanjutkan operasi hari ini.
“Sejauh ini tinggal satu warga yang belum berhasil ditemukan sejak bencana tersebut terjadi,” ujarnya.
Bencana banjir bandang melanda Kelurahan Rua, Ternate, pada Ahad (25/8) pukul 03.30 WIT, setelah wilayah itu diguyur hujan deras dengan durasi yang lama.
Bencana tersebut mengakibatkan sebanyak 18 orang korban meninggal dunia, delapan luka-luka, dan 185 orang warga mengungsi di SMKN 4 Ternate yang dilaporkan berdasarkan data tim Pusdalops BNPB.
Banjir yang membawa material lumpur tanah, pasir, dan bebatuan dari Gunung Gamalama itu juga menyebabkan kerusakan berat sebanyak 25 rumah dan satu mushola, serta memutus beberapa meter jalan penghubung.
BNPB menjamin kebutuhan dasar setiap korban terpenuhi secara cukup selama masa tanggap darurat, dan berusaha untuk mempercepat upaya normalisasi lingkungan termasuk memperbaiki setiap rumah warga yang rusak bekerja sama dengan Pemerintah Kota Ternate dan Provinsi Maluku Utara.